Jika Nahwu & Sharaf adalah logikanya bahasa maka mantiq adalah bahasanya akal. Sebagai makhluk yang berakal, manusia seharusnya menggunakan akal secara benar dan sistematis dalam kegiatannya yaitu berfikir, namun adakalanya penggunaan akal tidak tertib dan disiplin mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam berfikir. Dari sinilah ilmu Mantiq muncul untuk menjaga ketertiban manusia dalam berfikir secara benar dan sistematis.
Dalam proses mempelajari ilmu Mantiq juga dibutuhkan kedisiplinan untuk mencapai hasil maksimal dan efisien dalam penggunaan waktu, karenanya dibutuhkan silabus belajar yang tepat.
Dalam hal ini, Habib Ali Baqir Al Saqqaf, seorang ulama yang ahli dalam bidang ilmu aqliyyat seperti ilmu Maqulat, ilmu Mantiq, ilmu Kalam, ilmu Falsafah & ilmu Usul Fiqih menuliskan sebuah postingan pada Facebook beliau mengenai silabus ilmu Mantiq yang kami kutip dibawah ini :
***
Ilmu Mantiq adalah ilmu yang mengajarkan kita bagaimana cara berpikir yang benar yang mana cara tersebut diambil dari bagaimana cara kerja akal kita itu sendiri, karena itulah ilmu mantiq ini sebenarnya sangat mudah karena hanya menjelaskan cara kerja sesuatu yang ada pada diri kita sendiri, cuma dianggap mantiq itu susah karena kita sudah tidak terbiasa menggunakan akal kita tapi lebih terbiasa menggunakan waham kita, maka merubah kebiasan itulah yang sebenarna susah bukan ilmu mantiqnya.
Ketika saya mengajar al-Qistos al-Mustaqim ada sebuah ayat yang dijadikan al-Imam al-ghozali dalil tentang ke-Islaman Mantiq itu sendiri yaitu ayat :
لقد أرسلنا رسلنا بالبينات وأنزلنا معهم الكتاب Ùˆ"الميزان" ليقوم الناس بالقسط.سورة الØديد 25
yang artinya : "sesungguhnya kami sudah mengutus Rosul-Rosul kami dengan bukti-bukti ( kebenaran) & Kami menurunkan bersama mereka al-Mizan serta al-Kitab agar manusia-manusia itu berbuat adil" (QS al-hadid:25.)
Pada ayat ini yang ingin saya soroti bahwa ALLAH disini mengatakan bahwa al-Mizan & al-Kitab ini diturunkan kepada para Rosul agar manusia itu berbuat adil, yang mana al-Mizan ini ditafsirkan oleh al-Imam al-Gozali sebagai Mantiq ( cara berfikir) yang benar dengan kata lain yang lebih extreem sebenaranya Para Rosul itu diturunkan kebumi ini menurut ayat tersebut adalah untuk membuat manusia berlaku adil dengan melalui mengajarkan kepada mereka al-Kitab ( agama islam) & al-Mizan ( mantiq!!!).
Saya kira tafsir semacam ini tidak melebih-lebih kan ilmu mantiq itu sendiri karena ini adalah zohir daripada ayat tersebut.sebab inilah banyak sekali ulama-ulama mengatakan ilmu mantiq ini sebagai Sayyidul U'luum ( penghulu segala ilmu) dengan makna jika mantiqnya salah maka ilmu-ilmu yang lain akan disalah pahami.
Untuk mempelajari mantiq saya anjurkan untuk menempuh tingkatan-tingkatan seperti berikut :
level-Pengenalan: Risalatul Mantiq lil Fadani.
Level-1: salah satu syarah dari Assullam al-Munawroq ( saya anjurkan Idhohul mubham atau al-Muyassar)
Level-2: salah satu syarah dari Isaghuji ( saya anjurkan untuk matla' atau Mugni Thullab atau syarah kalanbawi.
Level-3: Syarah tahzibul Mantiq atau yg selevelnya seperti Tamam taqrib.
level-4: Syarah Syamsiyah atau Syarah Mukhtashor Manusi.
level-5: Risalataan fi Attasawwur wa Attashdiq karangan Qutbuddin Arrozi.
Ini adalah silabus bagi ilmu mantiq bagi siapa saja yang ingin mendalami ilmu mantiq secara berperingkat.
***
Posting Komentar